Prana

Saya baru habis makan siang di warung makan vegetarian Saimaa di Kuta. Sembari menikmati hidangan, saya membaca salah satu buku yang disediakan di meja berjudul Evolusi melalui Reinkarnasi & Karma karangan Anadas Ra terbitan Paramita Surabaya.

Ada bagian menarik tentang Pranayama yang ingin saya tuliskan di sini:

Pada saat bernafas dihirup oksigen dan dihembuskan karbon dioksida sebagai pembuangan. Namun, misteri nafas jauh melebihi hal ini, dan setiap orang bisa mendapat manfaat kalau tahu cara mengatur siklus nafas sehingga sirkulasi energi vital bisa maksimal.

Badan bisa direvitalisasi dengan mengambil ion (partikel listrik) dari oksigen. Dengan mengatur energi vital di dalam tubuh, seseorang bisa mengendalikan kesadaran dan bahkan mengendalikan pikiran. Setiap orang bisa mengubah kimia darah dan meningkatkan daya sembuh melalui latihan pernafasan dengan metode tertentu.

Prana atau energi vital berjalan melalui sistem saraf lewat saluran yang lebih halus yang bukan merupakan bagian dari sistem saraf. Ketika energi vital melalui enam cakra atau pengendali kekuatan maka ia mengubah frekuensinya dan melakukan berbagai fungsi.

Kebanyakan dari manusia, mungkin tidak tahu kalau nafas tidak mengalir secara sama pada kedua lubang hidung. Ia berubah dari waktu ke waktu dalam satu hari. Bila kekuatan nafas mengalir lebih kuat melalui lubang hidung sebelah kanan, maka aktivitas listrik lebih kuat pada bagian otak sebelah kiri. Bila kekuatan nafas mengalir lebih kuat pada lubang hidung sebelah kiri, maka aktivitas listrik lebih kuat pada otak bagian kanan.

Kalau nafas lubang hidung kanan yang lebih menonjol, maka badan lebih asam dan memproduksi lebih banyak panas. Bila lubang sebelah kiri yang menonjol, badan lebih bersifat alkalin. Sistem tubuh didinginkan dan direlaksasi. Pernafasan dengan hidung sebelah kanan disebut pernafasan matahari, sementara pernafasan dengan hidung sebelah kiri disebut pernafasan bulan. Matahari merupakan kutub positif sedangkan bulan merupakan kutub negatif. Bila energi terkonsentrasi pada otak sebelah kiri (nafas hidung sebelah kanan) maka orang tersebut akan lebih aktif, verbal, extrovert, kreatif, jantan atau dipengaruhi oleh matahari. Bila energi terkonsentrasi pada otak sebelah kanan (nafas hidung sebelah kiri) maka orang tersebut lebih bersifat pasif, responsif secara emosional, perceptif terhadap suara dan pandangan, bersifat feminim dan di bawah pengaruh bulan.

Bila kekuatan nafas seimbang pada kedua belah sisi hidung, maka akan terjadi keseimbangan dalam sistem tersebut. Saat inilah waktu yang sangat ideal untuk bermeditasi dan beryoga. Kondisi seimbang ini biasanya saat matahari terbit dan terbenam, serta saat singkat ketika aliran berubah secara alamiah di siang hari.

Sangat menarik dan bermanfaat…

Manas: Posisi Kunci

Manas menduduki posisi sentral yang merupakan esensi keberadaan manusia. Dari kata Manaslah kemudian muncul kata manusia dalam Bahasa Indonesia atau human atau man dalam Bahasa Inggris. Upanishad menegaskan, “Mana eva manushyaanam kaaranam bandha mokshayoh” – bagi manusia, Manaslah yang menyebabkan perbudakan atau pencapaian Moksha.”

Meskipun menduduki sentral, dalam hierarki Sankhya pikiran atau Manas menduduki posisi kunci di bawah keakuan atau Ahamkara. Kecerdasan atau Buddhi berada pada tataran yang lebih tinggi dari pikiran, dan sejajar dengan keakuan. Sedangkan, kesadaran atau Citta berada di atas kecerdasan dan keakuan. Citta sejajar dengan Triguna (Sattva, Rajas, Tamas) – tiga kekuatan Prakriti namun belum terpengaruh olehnya. Citta turunan langsung dari Purusa – yang merupakan hakikat yang berlawanan dengan Pradhana atau Prakriti – semesta material. Dari Pradhana inilah Triguna berasal.

Bila Citta terpengaruh oleh Triguna dan didominasi oleh Sattva, maka ia tidak lagi sebagai kesadaran yang jernih, melainkan Buddhi. Dan, bila Citta dipengaruhi dan didominasi oleh Rajas dan Tamas, maka terlahirlah Ahamkara.

Ahamkara inilah yang membawahi dan menggerakkan Manas. Buddhi sangat jarang turut campur dalam pemerintahan ini. Ketika melayani Ahamkara, Manas menjadi sibuk, bergolak, berpusar, berubah-ubah, terombang-ambing, menimbulkan berbagai bentuk pemikiran dan perasaan.

Konyolnya, dalam ketidaktahuannya manusia justru mengidentifikasikan dirinya sebagai pikiran itu sendiri. Hanya apabila dominasi Ahamkara terhadap Manas dapat direbut oleh Buddhi, kondisi atau sifat kedewataan Sattva akan menyinarinya. Buddhi mendekati kondisi Citta, sehingga jauh lebih mudah menerima pancaran cahaya Purusa di dalam batin manusia.

Dikompilasi dari berbagai sumber.

Jayabaya

Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
One day there will be a cart without a horse.

Tanah Jawa kalungan wesi.
Tanah Jawa berkalung besi.
The island of Java will wear a necklace of iron.

Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
Perahu berlayar di ruang angkasa.
There will be a boat flying in the sky.

Kali ilang kedhunge.
Sungai kehilangan lubuk.
The river will loose its current.

Pasar ilang kumandhang.
Pasar kehilangan suara.
There will be markets without crowds.

Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat.
These are the signs that the Jayabaya era is coming.

Bumi saya suwe saya mengkeret.
Bumi semakin lama semakin mengerut.
The earth will shrink.

Sekilan bumi dipajeki.
Sejengkal tanah dikenai pajak.
Every inch of land will be taxed.

Jaran doyan mangan sambel.
Kuda suka makan sambal.
Horses will devour chili sauce.

Wong wadon nganggo pakeyan lanang.
Orang perempuan berpakaian lelaki.
Women will dress in men’s clothes.

Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak-balik.
These are signs that the people is facing the era of turning upside down.

Akeh janji ora ditetepi.
Banyak janji tidak ditepati.
Many promises unkept.

Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe.
Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
Many break their oath.

Manungsa padha seneng nyalah.
Orang-orang saling lempar kesalahan.
People will tend to blame on each other.

Ora ngendahake hukum Allah.
Tak peduli akan hukum Allah.
They will ignore God’s law.

Barang jahat diangkat-angkat.
Yang jahat dijunjung-junjung.
Evil things will be lifted up.

Barang suci dibenci.
Yang suci (justru) dibenci.
Holy things will be despised.

Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit.
Banyak orang hanya mementingkan uang.
Many people will become fixated on money.

Lali kamanungsan.
Lupa jati kemanusiaan.
Ignoring humanity.

Lali kabecikan.
Lupa hikmah kebaikan.
Forgetting kindness.

Lali sanak lali kadang.
Lupa sanak lupa saudara.
Abandoning their families.

Akeh bapa lali anak.
Banyak ayah lupa anak.
Fathers will abandon their children.

Akeh anak wani nglawan ibu.
Banyak anak berani melawan ibu.
Children will be disrespectful to their mothers.

Nantang bapa.
Menantang ayah.
And battle against their fathers.

Sedulur padha cidra.
Saudara dan saudara saling khianat.
Siblings will collide violently.

Kulawarga padha curiga.
Keluarga saling curiga.
Family members will be suspicious of each other.

Kanca dadi mungsuh.
Kawan menjadi lawan.
Friends become enemies.

Akeh manungsa lali asale.
Banyak orang lupa asal-usul.
People will forget their roots.

Ukuman Ratu ora adil.
Hukuman Raja tidak adil
The ruler’s judgements will be unjust.

Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.
Banyak pembesar jahat dan ganjil
There will be many peculiar and evil leaders.

Akeh kelakuan sing ganjil.
Banyak ulah-tabiat ganjil
Many will behave strangely.

Wong apik-apik padha kapencil.
Orang yang baik justru tersisih.
Good people will be isolated.

Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin.
Banyak orang kerja halal justru malu.
Many people will be too embarrassed to do the right things.

Luwih utama ngapusi.
Lebih mengutamakan menipu.
Choosing falsehood instead.

Wegah nyambut gawe.
Malas menunaikan kerja.
Many will be lazy to work.

Kepingin urip mewah.
Inginnya hidup mewah.
Seduced by luxury.

Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.
Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
They will take the easy path of crime and deceit.

Wong bener thenger-thenger.
Si benar termangu-mangu.
The honest will be confused.

Wong salah bungah.
Si salah gembira ria.
The dishonest will be joyful.

Wong apik ditampik-tampik.
Si baik ditolak ditampik.
The good will be rejected.

Wong jahat munggah pangkat.
Si jahat naik pangkat.
The evil ones will rise to the top.

Wong agung kasinggung.
Yang mulia dilecehkan
Noble people will be abused.

Wong ala kapuja.
Yang jahat dipuji-puji.
Evil doers will be worshipped.

Wong wadon ilang kawirangane.
Perempuan hilang malu.
Women will become shameless.

Wong lanang ilang kaprawirane.
Laki-laki hilang perwira
Men will loose their courage.

Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Banyak laki-laki tak mau beristri.
Men will choose not to get married.

Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Banyak perempuan ingkar pada suami.
Women will be unfaithful to their husbands.

Akeh ibu padha ngedol anake.
Banyak ibu menjual anak.
Mothers will sell their babies.

Akeh wong wadon ngedol awake.
Banyak perempuan menjual diri.
Women will engage in prostitution.

Akeh wong ijol bebojo.
Banyak orang tukar pasangan.
Couples will trade partners.

Wong wadon nunggang jaran.
Perempuan menunggang kuda.
Women will ride horses.

Wong lanang linggih plangki.
Laki-laki naik tandu.
Men will be carried in a stretcher.

Randha seuang loro.
Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
Two divorcees will be valued at 8,5 cents.

Prawan seaga lima.
Lima perawan lima picis.
A virgin will be valued at 10 cents.

Dhudha pincang laku sembilan uang.
Duda pincang laku sembilan uang.
A crippled widower will be valued at nine uang’s

Akeh wong ngedol ngelmu.
Banyak orang berdagang ilmu.
Many will earn their living by trading their knowledge.

Akeh wong ngaku-aku.
Banyak orang mengaku diri.
Many will claims other’s merits as their own.

Njabane putih njerone dhadhu.
Di luar putih di dalam jingga.
White outwardly but orange inwardly

Ngakune suci, nanging sucine palsu.
Mengaku suci, tapi palsu belaka.
They will proclaim their righteousness despite their sinful ways.

Akeh bujuk akeh lojo.
Banyak tipu banyak muslihat.
Many will use sly and dirty tricks.

Akeh udan salah mangsa.
Banyak hujan salah musim.
Rains will fall in the wrong season.

Akeh prawan tuwa.
Banyak perawan tua.
Many women will remain virgins into their old age.

Akeh randha nglairake anak.
Banyak janda melahirkan bayi.
Many divorcees will give birth.

Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.
Banyak anak lahir mencari bapanya.
Newborns will search for their fathers.

Agama akeh sing nantang.
Agama banyak ditentang.
Religions will be attacked.

Prikamanungsan saya ilang.
Perikemanusiaan semakin hilang.
Humanitarianism will no longer have importance.

Omah suci dibenci.
Rumah suci dijauhi.
Holy temples will be hated.

Omah ala saya dipuja.
Rumah maksiat makin dipuja.
They will be more fond of praising evil places.

Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
Di mana-mana perempuan lacur
Prostitution will be everywhere.

Akeh laknat.
Banyak kutuk
There will be many worthy of damnation.

Akeh pengkianat.
Banyak pengkhianat.
There will be many betrayals.

Anak mangan bapak.
Anak makan bapak.
Children will be against father.

Sedulur mangan sedulur.
Saudara makan saudara.
Siblings will be against siblings.

Kanca dadi mungsuh.
Kawan menjadi lawan.
Friends will become enemies.

Guru disatru.
Guru dimusuhi.
Guru is treated as an enemy.

Tangga padha curiga.
Tetangga saling curiga.
Neighbours will become suspicious of each other.

Kana-kene saya angkara murka.
Angkara murka semakin menjadi-jadi.
And ruthlessness will be everywhere.

Sing weruh kebubuhan.
Barangsiapa tahu terkena beban.
The eyewitness has to take the responsibility.

Sing ora weruh ketutuh.
Sedang yang tak tahu disalahkan.
The ones who know nothing will be prosecuted.

Besuk yen ana peperangan.
Kelak jika terjadi perang.
One day when there will armagedon.

Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.
In the east, in the west, in the south, and in the north.

Akeh wong becik saya sengsara.
Banyak orang baik makin sengsara.
Good people will suffer more.

Wong jahat saya seneng.
Sedang yang jahat makin bahagia.
Bad people will be happier.

Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul.
Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
When this happens, crow will be said heron.

Wong salah dianggep bener.
Orang salah dipandang benar.
The wrong person will be assumed to be honest.

Pengkhianat nikmat.
Pengkhianat nikmat.
Betrayers will live in the utmost of material comfort.

Durjana saya sempurna.
Durjana semakin sempurna.
The deceitful will decline even further.

Wong jahat munggah pangkat.
Orang jahat naik pangkat.
The evil persons will rise to the top.

Wong lugu kebelenggu.
Orang yang lugu dibelenggu.
The modest will be trapped.

Wong mulya dikunjara.
Orang yang mulia dipenjara.
The noble will be imprisoned.

Sing curang garang.
Yang curang berkuasa.
The fraudulent will be ferocious.

Sing jujur kojur.
Yang jujur sengsara.
The honest will unlucky.

Pedagang akeh sing keplarang.
Pedagang banyak yang tenggelam.
Many merchants will fly in a mess.

Wong main akeh sing ndadi.
Penjudi banyak merajalela.
Gamblers will become more addicted to gambling.

Akeh barang haram.
Banyak barang haram.
Illegal things will be everywhere.

Akeh anak haram.
Banyak anak haram.
Many babies will be born outside of legal marriage.

Wong wadon nglamar wong lanang.
Perempuan melamar laki-laki.
Women will propose marriage.

Wong lanang ngasorake drajate dhewe.
Laki-laki memperhina derajat sendiri.
Men will lower their own status.

Akeh barang-barang mlebu luang.
Banyak barang terbuang-buang.
The merchandise will be left unsold.

Akeh wong kaliren lan wuda.
Banyak orang lapar dan telanjang.
Many people will suffer from starve and stark-naked.

Wong tuku ngglenik sing dodol.
Pembeli membujuk penjual.
Buyers will flatter the sellers.

Sing dodol akal okol.
Si penjual bermain siasat.
Sellers will play tricks and muscles.

Wong golek pangan kaya gabah diinteri.
Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
The way people earn a living will be as paddies being sifted.

Sing kebat kliwat.
Siapa tangkas lepas.
Some will go wild out of control.

Sing telah sambat.
Siapa terlanjur menggerutu.
Those who are too far groaning.

Sing gedhe kesasar.
Si besar tersasar.
The ones on the top will get lost.

Sing cilik kepleset.
Si kecil terpeleset.
The ordinary people will slip.

Sing anggak ketunggak.
Si congkak terbentur.
The arrogant ones will be collided.

Sing wedi mati.
Si takut mati.
The fearful ones will not survive.

Sing nekat mbrekat.
Si nekat mendapat berkat.
The risk takers will be successful.

Sing jerih ketindhih.
Si hati kecil tertindih
The ones who are afraid will be crushed.

Sing ngawur makmur.
Yang ngawur makmur
The careless ones will be wealthy.

Sing ngati-ati ngrintih.
Yang berhati-hati merintih.
The careful ones will whine about their suffering.

Sing ngedan keduman.
Yang main gila menerima bagian.
The crazy ones will get their portion.

Sing waras nggagas.
Yang sehat pikiran berpikir.
The ones who are healthy will think wisely.

Wong tani ditaleni.
Si tani diikat.
The farmers will be controlled.

Wong dora ura-ura.
Si bohong menyanyi-nyanyi
Those who are corrupt will sing happily.

Ratu ora netepi janji, musna panguwasane.
Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
The rulers do not keep their promises, will lose their power.

Bupati dadi rakyat.
Pegawai tinggi menjadi rakyat.
The leaders will become ordinary persons.

Wong cilik dadi priyayi.
Rakyat kecil jadi priyayi.
The ordinary people will become leaders.

Sing mendele dadi gedhe.
Yang curang jadi besar.
The dishonest persons will rise to the top.

Sing jujur kojur.
Yang jujur celaka.
The honest ones will be unlucky.

Akeh omah ing ndhuwur jaran.
Banyak rumah di punggung kuda.
There will be many houses on horses’ back.

Wong mangan wong.
Orang makan sesamanya.
People will attack other people.

Anak lali bapak.
Anak lupa bapa.
Children will ignore their fathers.

Wong tuwa lali tuwane.
Orang tua lupa ketuaan mereka.
The olds forget their oldness.

Pedagang adol barang saya laris.
Jualan pedagang semakin laris.
Merchants will sell out of their merchandise.

Bandhane saya ludhes.
Namun harta mereka makin habis.
Yet, they will lose money.

Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.
Banyak orang mati lapar di samping makanan.
Many people will die from starvation in prosperous times.

Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara.
Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
Many people will have lots of money yet, be unhappy in their live.

Sing edan bisa dandan.
Yang gila bisa bersolek.
The crazy one will be beautifully attired.

Sing bengkong bisa nggalang gedhong.
Si bengkok membangun mahligai.
The insane will be able to build a lavish estate.

Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.
Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
The ones who are fair and sane will suffer in their lives and will be isolated.

Ana peperangan ing njero.
Terjadi perang di dalam.
There will be internal wars.

Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham.
Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.
As a result of misunderstandings between those at the top.

Durjana saya ngambra-ambra.
Kejahatan makin merajalela.
The numbers of evil doers will increase sharply.

Penjahat saya tambah.
Penjahat makin banyak.
There will be more criminals.

Wong apik saya sengsara.
Yang baik makin sengsara.
The good people will live in misery.

Akeh wong mati jalaran saka peperangan.
Banyak orang mati karena perang.
There will be many people die in a war.

Kebingungan lan kobongan.
Karena bingung dan kebakaran.
Others will be disoriented, and their property burnt.

Wong bener saya thenger-thenger.
Si benar makin tertegun.
The honest will be confused.

Wong salah saya bungah-bungah.
Si salah makin sorak sorai.
The dishonest will be joyful.

Akeh bandha musna ora karuan lungane.
Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe
Banyak harta hilang entah ke mana.
Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.
There will be disappearance of great riches, titles, and jobs.

Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.
Banyak barang haram, banyak anak haram.
There will be many illegal goods.

Bejane sing lali, bejane sing eling.
Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
Good luck for the ignoramus, good luck for anyone who is aware.

Nanging sauntung-untunge sing lali.
Tapi betapapun beruntung si lupa.
Yet, no matter how lucky is the ignoramus.

Isih untung sing waspada.
Masih lebih beruntung si waspada.
It is more lucky for anyone who is alert.

Angkara murka saya ndadi.
Angkara murka semakin menjadi.
Ruthlessness will become worse.

Kana-kene saya bingung.
Di sana-sini makin bingung.
Everywhere the situation will be chaotic.

Pedagang akeh alangane.
Pedagang banyak rintangan.
Doing business will be more difficult.

Akeh buruh nantang juragan.
Banyak buruh melawan majikan.
Workers will challenge their employers.

Juragan dadi umpan.
Majikan menjadi umpan.
The employers will become bait.

Sing suwarane seru oleh pengaruh.
Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.
Those who speak out will be more influential.

Wong pinter diingar-ingar.
Si pandai direcoki.
The wise ones will be ridiculed.

Wong ala diuja.
Si jahat dimanjakan.
The evil ones will be spoiled.

Wong ngerti mangan ati.
Orang yang mengerti makan hati.
The knowledgeable ones will be in much distress.

Bandha dadi memala.
Hartabenda menjadi penyakit
The material comfort will incite crime.

Pangkat dadi pemikat.
Pangkat menjadi pemukau.
Rank and position will become enticing.

Sing sawenang-wenang rumangsa menang.
Yang sewenang-wenang merasa menang
Those who act arbitrarily will feel as if they are the winners.

Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
Yang mengalah merasa serba salah.
Those who act wisely will feel as if everything is wrong.

Ana Bupati saka wong sing asor imane.
Ada raja berasal orang beriman rendah.
There will be leaders who are weak in their faith.

Patihe kepala judhi.
Maha menterinya benggol judi
The chief minister is no one but a leader of the gamblers.

Wong sing atine suci dibenci.
Yang berhati suci dibenci
Those who have a holy heart will be rejected.

Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat.
Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
Those who are evil, and know how to flatter their boss, will be promoted.

Pemerasan saya ndadra.
Pemerasan merajalela.
Human exploitation will be worse.

Maling lungguh wetenge mblenduk.
Pencuri duduk berperut gendut.
The corpulent thieves will be able to sit back and relax.

Pitik angrem saduwure pikulan.
Ayam mengeram di atas pikulan.
The hen will hacth eggs in a carrying pole.

Maling wani nantang sing duwe omah.
Pencuri menantang si empunya rumah.
Thieves will not be afraid to challenge the target.

Begal pada ndhugal.
Penyamun semakin kurang ajar.
Robbers will dissent into greater evil.

Rampok padha keplok-keplok.
Perampok semua bersorak-sorai.
Looters will be given applause.

Wong momong mitenah sing diemong.
Si pengasuh memfitnah yang diasuh
People will slander their caregivers.

Wong jaga nyolong sing dijaga.
Si penjaga mencuri yang dijaga.
Guards will steel the very things they are to protect.

Wong njamin njaluk dijamin.
Si penjamin minta dijamin.
Guarantors will ask for collateral.

Akeh wong mendem donga.
Banyak orang mabuk doa.
Many will ask for blessings.

Kana-kene rebutan unggul.
Di mana-mana berebut menang.
Everybody will compete for personal victory.

Angkara murka ngombro-ombro.
Angkara murka menjadi-jadi.
Ruthlessness will be everywhere.

Agama ditantang.
Agama ditantang.
Religions will be questioned.

Akeh wong angkara murka.
Banyak orang angkara murka.
Many people will be greedy for power, wealth and position.

Nggedhekake duraka.
Membesar-besarkan durhaka.
Rebelliousness will increase.

Ukum agama dilanggar.
Hukum agama dilanggar.
Religious law will be broken.

Prikamanungsan di-iles-iles.
Perikemanusiaan diinjak-injak.
Human rights will be violated.

Kasusilan ditinggal.
Tata susila diabaikan
Ethics will left behind.

Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi.
Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.
Many will be insane, cruel and immoral.

Wong cilik akeh sing kepencil.
Rakyat kecil banyak tersingkir.
Ordinary people will be segregated.

Amarga dadi korbane si jahat sing jajil.
Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
They will become the victims of evil and cruel persons.

Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit.
Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.
Then there will come a ruler who is influential.

Lan duwe prajurit.
Dan punya prajurit.
And having armies.

Negarane ambane saprawolon.
Lebar negeri seperdelapan dunia.
The country will measured one-eighth of the world.

Tukang mangan suap saya ndadra.
Pemakan suap semakin merajalela.
The number of people who commit bribery will increase.

Wong jahat ditampa.
Orang jahat diterima.
The evil ones will be accepted.

Wong suci dibenci.
Orang suci dibenci.
The innocent ones will be rejected.

Timah dianggep perak.
Timah dianggap perak.
Tin will be thought to be silver.

Emas diarani tembaga.
Emas dibilang tembaga
Gold will be thought to be copper.

Dandang dikandakake kuntul.
Gagak disebut bangau.
A crow will be thought to be an heron.

Wong dosa sentosa.
Orang berdosa sentausa.
The sinful ones will be safe and live in tranquility.

Wong cilik disalahake.
Rakyat jelata dipersalahkan.
The poor will be blamed.

Wong nganggur kesungkur.
Si penganggur tersungkur.
The unemployed will be rooted up.

Wong sregep krungkep.
Si tekun terjerembab.
The diligent ones will be forced down.

Wong nyengit kesengit.
Orang busuk hati dibenci.
The people will seek revenge against the fiercely violent ones.

Buruh mangluh.
Buruh menangis.
Workers will suffer from overwork.

Wong sugih krasa wedi.
Orang kaya ketakutan.
The rich will feel unsafe.

Wong wedi dadi priyayi.
Orang takut jadi priyayi.
People who belong to the upper class will feel insecure.

Senenge wong jahat.
Berbahagialah si jahat.
Happiness will belong to the evil persons.

Susahe wong cilik.
Bersusahlah rakyat kecil.
Trouble will belong to the poor.

Akeh wong dakwa dinakwa.
Banyak orang saling tuduh.
Many will sue each other.

Tindake manungsa saya kuciwa.
Ulah manusia semakin tercela.
Human behaviour will fall short of moral enlightenment.

Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.
Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.
Leaders will discuss and choose which countries are their favourites and which ones are not.

Hore! Hore!
Hore! Hore!
HurraHurrah!

Wong Jawa kari separo.
Orang Jawa tinggal separo.
The Javanese will remain half.

Landa-Cina kari sejodho.
Belanda-Cina tinggal sepasang.
The Dutch and the Chinese each will remain a pair.

Akeh wong ijir, akeh wong cethil.
Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.
Many become stingy.

Sing eman ora keduman.
Si hemat tidak mendapat bagian.
The cautious ones will not get their portion.

Sing keduman ora eman.
Yang mendapat bagian tidak berhemat.
The ones who receive their portion will be prodigal.

Akeh wong mbambung.
Banyak orang berulah dungu.
Stupidity will be everywhere.

Akeh wong limbung.
Banyak orang limbung.
Bewildered persons will be everywhere.

Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka.
Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya jaman.
One day, yet slowly, the age of turbulence will come.

Terjemahan Bahasa Indonesia

Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
Tanah Jawa berkalung besi.
Perahu berlayar di ruang angkasa.
Sungai kehilangan lubuk.

Pasar kehilangan suara.
Itulah pertanda jaman Jayabaya telah mendekat.
Bumi semakin lama semakin mengerut.
Sejengkal tanah dikenai pajak.

Kuda suka makan sambal.
Orang perempuan berpakaian lelaki.
Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak-balik.
Banyak janji tidak ditepati.

Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
Orang-orang saling lempar kesalahan.
Tak peduli akan hukum Allah.
Yang jahat dijunjung-junjung.

Yang suci (justru) dibenci.
Banyak orang hanya mementingkan uang.
Lupa jati kemanusiaan.
Lupa hikmah kebaikan.

Lupa sanak lupa saudara.
Banyak ayah lupa anak.
Banyak anak berani melawan ibu.
Menantang ayah.

Saudara dan saudara saling khianat.
Keluarga saling curiga.
Kawan menjadi lawan.
Banyak orang lupa asal-usul.

Hukuman Raja tidak adil
Banyak pembesar jahat dan ganjil
Banyak ulah-tabiat ganjil
Orang yang baik justru tersisih.

Banyak orang kerja halal justru malu.
Lebih mengutamakan menipu.
Malas menunaikan kerja.
Inginnya hidup mewah.

Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
Si benar termangu-mangu.
Si salah gembira ria.
Si baik ditolak ditampik.

Si jahat naik pangkat.
Yang mulia dilecehkan
Yang jahat dipuji-puji.
Perempuan hilang malu.

Laki-laki hilang perwira
Banyak laki-laki tak mau beristri.
Banyak perempuan ingkar pada suami.
Banyak ibu menjual anak.

Banyak perempuan menjual diri.
Banyak orang tukar pasangan.
Perempuan menunggang kuda.
Laki-laki naik tandu.

Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
Lima perawan lima picis.
Duda pincang laku sembilan uang.
Banyak orang berdagang ilmu.

Banyak orang mengaku diri.
Di luar putih di dalam jingga.
Mengaku suci, tapi palsu belaka.
Banyak tipu banyak muslihat.

Banyak hujan salah musim.
Banyak perawan tua.
Banyak janda melahirkan bayi.
Banyak anak lahir mencari bapanya.

Agama banyak ditentang.
Perikemanusiaan semakin hilang.
Rumah suci dijauhi.
Rumah maksiat makin dipuja.

Di mana-mana perempuan lacur
Banyak kutuk
Banyak pengkhianat.
Anak makan bapak.

Saudara makan saudara.
Kawan menjadi lawan.
Guru dimusuhi.
Tetangga saling curiga.

Angkara murka semakin menjadi-jadi.
Barangsiapa tahu terkena beban.
Sedang yang tak tahu disalahkan.
Kelak jika terjadi perang.

Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.
Banyak orang baik makin sengsara.
Sedang yang jahat makin bahagia.
Ketika itu burung gagak dibilang bangau.

Orang salah dipandang benar.
Pengkhianat nikmat.
Durjana semakin sempurna.
Orang jahat naik pangkat.

Orang yang lugu dibelenggu.
Orang yang mulia dipenjara.
Yang curang berkuasa.
Yang jujur sengsara.

Pedagang banyak yang tenggelam.
Penjudi banyak merajalela.
Banyak barang haram.
Banyak anak haram.

Perempuan melamar laki-laki.
Laki-laki memperhina derajat sendiri.
Banyak barang terbuang-buang.
Banyak orang lapar dan telanjang.

Pembeli membujuk penjual.
Si penjual bermain siasat.
Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
Siapa tangkas lepas.

Siapa terlanjur menggerutu.
Si besar tersasar.
Si kecil terpeleset.
Si congkak terbentur.

Si takut mati.
Si nekat mendapat berkat.
Si hati kecil tertindih
Yang ngawur makmur

Yang berhati-hati merintih.
Yang main gila menerima bagian.
Yang sehat pikiran berpikir.
Si tani diikat.

Si bohong menyanyi-nyanyi
Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
Pegawai tinggi menjadi rakyat.
Rakyat kecil jadi priyayi.

Yang curang jadi besar.
Yang jujur celaka.
Banyak rumah di punggung kuda.
Orang makan sesamanya.

Anak lupa bapa.
Orang tua lupa ketuaan mereka.
Jualan pedagang semakin laris.
Namun harta mereka makin habis.

Banyak orang mati lapar di samping makanan.
Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
Yang gila bisa bersolek.

Si bengkok membangun mahligai.
Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
Terjadi perang di dalam.
Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.

Kejahatan makin merajalela.
Penjahat makin banyak.
Yang baik makin sengsara.
Banyak orang mati karena perang.

Karena bingung dan kebakaran.
Si benar makin tertegun.
Si salah makin sorak sorai.
Banyak harta hilang entah ke mana.
Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.

Banyak barang haram, banyak anak haram.
Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
Tapi betapapun beruntung si lupa.
Masih lebih beruntung si waspada.

Angkara murka semakin menjadi.
Di sana-sini makin bingung.
Pedagang banyak rintangan.
Banyak buruh melawan majikan.

Majikan menjadi umpan.
Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.
Si pandai direcoki.
Si jahat dimanjakan.

Orang yang mengerti makan hati.
Hartabenda menjadi penyakit
Pangkat menjadi pemukau.
Yang sewenang-wenang merasa menang

Yang mengalah merasa serba salah.
Ada raja berasal orang beriman rendah.
Maha menterinya benggol judi
Yang berhati suci dibenci

Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
Pemerasan merajalela.
Pencuri duduk berperut gendut.
Ayam mengeram di atas pikulan.

Pencuri menantang si empunya rumah.
Penyamun semakin kurang ajar.
Perampok semua bersorak-sorai.
Si pengasuh memfitnah yang diasuh

Si penjaga mencuri yang dijaga.
Si penjamin minta dijamin.
Banyak orang mabuk doa.
Di mana-mana berebut menang.

Angkara murka menjadi-jadi.
Agama ditantang.
Banyak orang angkara murka.
Membesar-besarkan durhaka.

Hukum agama dilanggar.
Perikemanusiaan diinjak-injak.
Tata susila diabaikan
Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.

Rakyat kecil banyak tersingkir.
Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.
Dan punya prajurit.

Lebar negeri seperdelapan dunia.
Pemakan suap semakin merajalela.
Orang jahat diterima.
Orang suci dibenci.

Timah dianggap perak.
Emas dibilang tembaga
Gagak disebut bangau.
Orang berdosa sentausa.

Rakyat jelata dipersalahkan.
Si penganggur tersungkur.
Si tekun terjerembab.
Orang busuk hati dibenci.

Buruh menangis.
Orang kaya ketakutan.
Orang takut jadi priyayi.
Berbahagialah si jahat.

Bersusahlah rakyat kecil.
Banyak orang saling tuduh.
Ulah manusia semakin tercela.
Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.

Hore! Hore!
Orang Jawa tinggal separo.
Belanda-Cina tinggal sepasang.
Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.

Si hemat tidak mendapat bagian.
Yang mendapat bagian tidak berhemat.
Banyak orang berulah dungu.
Banyak orang limbung.

Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya jaman.

English Version
One day there will be a cart without a horse.
The island of Java will wear a necklace of iron.
There will be a boat flying in the sky.
The river will loose its current.

There will be markets without crowds.
These are the signs that the Jayabaya era is coming.
The earth will shrink.
Every inch of land will be taxed.

Horses will devour chili sauce.
Women will dress in men’s clothes.
These are signs that the people is facing the era of turning upside down.
Many promises unkept.

Many break their oath.
People will tend to blame on each other.
They will ignore God’s law.
Evil things will be lifted up.

Holy things will be despised.
Many people will become fixated on money.
Ignoring humanity.
Forgetting kindness.

Abandoning their families.
Fathers will abandon their children.
Children will be disrespectful to their mothers.
And battle against their fathers.

Siblings will collide violently.
Family members will be suspicious of each other.
Friends become enemies.
People will forget their roots.

The ruler’s judgements will be unjust.
There will be many peculiar and evil leaders.
Many will behave strangely.
Good people will be isolated.

Many people will be too embarrassed to do the right things.
Choosing falsehood instead.
Many will be lazy to work.
Seduced by luxury.

They will take the easy path of crime and deceit.
The honest will be confused.
The dishonest will be joyful.
The good will be rejected.

The evil ones will rise to the top.
Noble people will be abused.
Evil doers will be worshipped.
Women will become shameless.

Men will loose their courage.
Men will choose not to get married.
Women will be unfaithful to their husbands.
Mothers will sell their babies.

Women will engage in prostitution.
Couples will trade partners.
Women will ride horses.
Men will be carried in a stretcher.

Two divorcees will be valued at 8,5 cents.
A virgin will be valued at 10 cents.
A crippled widower will be valued at nine uang’s
Many will earn their living by trading their knowledge.

Many will claims other’s merits as their own.
White outwardly but orange inwardly
They will proclaim their righteousness despite their sinful ways.
Many will use sly and dirty tricks.

Rains will fall in the wrong season.
Many women will remain virgins into their old age.
Many divorcees will give birth.
Newborns will search for their fathers.

Religions will be attacked.
Humanitarianism will no longer have importance.
Holy temples will be hated.
They will be more fond of praising evil places.

Prostitution will be everywhere.
There will be many worthy of damnation.
There will be many betrayals.
Children will be against father.

Siblings will be against siblings.
Friends will become enemies.
Guru is treated as an enemy.
Neighbours will become suspicious of each other.

And ruthlessness will be everywhere.
The eyewitness has to take the responsibility.
The eyewitness has to take the responsibility.
The ones who know nothing will be prosecuted.

One day when there will armagedon.
In the east, in the west, in the south, and in the north.
Good people will suffer more.
Bad people will be happier.

When this happens, crow will be said heron.
The wrong person will be assumed to be honest.
Betrayers will live in the utmost of material comfort.
The deceitful will decline even further.

The evil persons will rise to the top.
The modest will be trapped.
The noble will be imprisoned.
The fraudulent will be ferocious.

The honest will unlucky.
Many merchants will fly in a mess.
Gamblers will become more addicted to gambling.
Illegal things will be everywhere.

Many babies will be born outside of legal marriage.
Women will propose marriage.
Men will lower their own status.
The merchandise will be left unsold.

Many people will suffer from starve and stark-naked.
Buyers will flatter the sellers.
Sellers will play tricks and muscles.
The way people earn a living will be as paddies being sifted.

Some will go wild out of control.
Those who are too far groaning.
The ones on the top will get lost.
The ordinary people will slip.

The arrogant ones will be collided.
The fearful ones will not survive.
The risk takers will be successful.
The ones who are afraid will be crushed.

The careless ones will be wealthy.
The careful ones will whine about their suffering.
The crazy ones will get their portion.
The ones who are healthy will think wisely.

The farmers will be controlled.
Those who are corrupt will sing happily.
The rulers do not keep their promises, will lose their power.
The leaders will become ordinary persons.

The ordinary people will become leaders.
The dishonest persons will rise to the top.
The honest ones will be unlucky.
There will be many houses on horses’ back.

People will attack other people.
Children will ignore their fathers.
The olds forget their oldness.
Merchants will sell out of their merchandise.

Yet, they will lose money.
Many people will die from starvation in prosperous times.
Many people will have lots of money yet, be unhappy in their live.
The crazy one will be beautifully attired.

The insane will be able to build a lavish estate.
The ones who are fair and sane will suffer in their lives and will be isolated.
There will be internal wars.
As a result of misunderstandings between those at the top.

The numbers of evil doers will increase sharply.
There will be more criminals.
The good people will live in misery.
There will be many people die in a war.

Others will be disoriented, and their property burnt.
The honest will be confused.
The dishonest will be joyful.
There will be disappearance of great riches, titles, and jobs.

There will be many illegal goods.
Good luck for the ignoramus, good luck for anyone who is aware.
Yet, no matter how lucky is the ignoramus.
It is more lucky for anyone who is alert.

Ruthlessness will become worse.
Everywhere the situation will be chaotic.
Doing business will be more difficult.
Workers will challenge their employers.

The employers will become bait.
Those who speak out will be more influential.
The wise ones will be ridiculed.
The evil ones will be spoiled.

The knowledgeable ones will be in much distress.
The material comfort will incite crime.
Rank and position will become enticing.
Those who act arbitrarily will feel as if they are the winners.

Those who act wisely will feel as if everything is wrong.
There will be leaders who are weak in their faith.
The chief minister is no one but a leader of the gamblers.
Those who have a holy heart will be rejected.

Those who are evil, and know how to flatter their boss, will be promoted.
Human exploitation will be worse.
The corpulent thieves will be able to sit back and relax.
The hen will hacth eggs in a carrying pole.

Thieves will not be afraid to challenge the target.
Robbers will dissent into greater evil.
Looters will be given applause.
People will slander their caregivers.

Guards will steel the very things they are to protect.
Guarantors will ask for collateral.
Many will ask for blessings.
Everybody will compete for personal victory.

Ruthlessness will be everywhere.
Religions will be questioned.
Many people will be greedy for power, wealth and position.
Rebelliousness will increase.

Religious law will be broken.
Human rights will be violated.
Ethics will left behind.
Many will be insane, cruel and immoral.

Ordinary people will be segregated.
They will become the victims of evil and cruel persons.
Then there will come a ruler who is influential.
And having armies.

The country will measured one-eighth of the world.
The number of people who commit bribery will increase.
The evil ones will be accepted.
The innocent ones will be rejected.

Tin will be thought to be silver.
Gold will be thought to be copper.
A crow will be thought to be an heron.
The sinful ones will be safe and live in tranquility.

The poor will be blamed.
The unemployed will be rooted up.
The diligent ones will be forced down.
The people will seek revenge against the fiercely violent ones.

Workers will suffer from overwork.
The rich will feel unsafe.
People who belong to the upper class will feel insecure.
Happiness will belong to the evil persons.

Trouble will belong to the poor.
Many will sue each other.
Human behaviour will fall short of moral enlightenment.
Leaders will discuss and choose which countries are their favourites and which ones are not.

HurraHurrah!
The Javanese will remain half.
The Dutch and the Chinese each will remain a pair.
Many become stingy.

The cautious ones will not get their portion.
The ones who receive their portion will be prodigal.
Stupidity will be everywhere.
Bewildered persons will be everywhere.

One day, yet slowly, the age of turbulence will come.