Dalam keterbatasan energi kita untuk menyenangkan semua orang, kita sering memilih untuk melampiaskan amarah kepada orang tersayang kita, bukan karena kita tidak lagi menyayangi mereka, tapi karena kita merasa bahwa rasa sayang mereka kepada kita akan menawarkan sakit hati mereka.
Kemudian kita sadar kita tidak bisa memutar balik waktu dan betapa sedikitnya waktu tersisa untuk memperbaikinya… Kita akan menangis. Dengan atau tanpa air mata kita akan menangis. Kemudian kita akan mendefinisikan ulang what is really important in life… Untuk kemudian mengulanginya lagi.. sighhhh… betapa lemahnya kita di depan diri kita sendiri…
Sebuah Refleksi Diri