Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu

SASTRA JENDRA HAYUNINGRAT PANGRUWATING DIYU.

Kalau dalam kisah Maha Bharata ada Bhagawad Gita, meskipun beda skala di dalam kisah Ramayana terwariskan sebuah sutra yang sarat makna bernama Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu.

Simak seratnya di tautan yang diselipkan di atas. Set aside penafsiran-penafsiran penulisnya untuk mendapatkan ceritanya dalam konteks Anda sendiri.

Serat = ajaran,
Sastrajendra = Ilmu mengenai raja.
Hayuningrat = Kedamaian.
Pangruwating = Memuliakan atau merubah menjadi baik.
Diyu = raksasa atau keburukan.

Raja disini bukan harfiah raja melainkan sifat yang harus dimiliki seorang manusia yang harus mampu untuk menguasai hawa nafsu dan panca inderanya dari kejahatan. Seorang raja harus mampu menolak atau merubah keburukan menjadi kebaikan.

Pengertiannya bahwa Serat Sastra Jendra adalah ajaran kebijaksanaan dan kebajikan yang harus dimiliki manusia untuk merubah keburukan mencapai kemuliaan dunia dan akhirat.

Ilmu Sastrajendra adalah ilmu KEBATINAN yang menekankan sifat MENEGAKKAN KEBENARAN DARI SEGALA KEBATHILAN, sifat memimpin dengan amanah dan mau berkorban demi kepentingan rakyat.

Gambaran ilmu ini adalah mampu merubah raksasa menjadi manusia.

Dalam pewayangan, raksasa digambarkan sebagai mahluk yang tidak sesempurna manusia. Misalnya :
-Kisah prabu Salya yang malu karena memiliki ayah mertua seorang raksasa.
-Raden Sumantri atau dikenal dengan nama Patih Suwanda memiliki adik raksasa bajang bernama Sukrasana.
-Dewi Arimbi, istri Werkudara harus dirias sedemikian rupa oleh Dewi Kunti agar Werkudara mau menerima menjadi isterinya.
-Betari Uma yang disumpah/dikutuk menjadi raksesi oleh Betara Guru saat menolak melakukan hubungan suami istri pada waktu yang tidak tepat. Dimana anak hasil hubungan Betari Uma dengan Betara Guru tersebut terlahir sebagai raksasa sakti mandra guna dengan nama “ Betara Kala “ (kala berarti waktu, kala juga berarti keburukan atau kejahatan). Sedangkan Betari Uma kemudian bergelar Betari Durga menjadi pengayom kejahatan dan kenistaan di muka bumi dan memiliki tempat tersendiri yang disebut “ Kayangan Setra Gandamayit “. Wujud Betari Durga adalah raseksi yang memiliki taring dan gemar membantu terwujudnya kejahatan.

Melalui ilmu Sastrajendra maka simbol sifat-sifat keburukan raksasa yang masih dimiliki manusia akan dirubah menjadi sifat sifat manusia yang berbudi luhur. Karena melalui sifat manusia inilah kesempurnaan akal budi dan daya keruhanian mahluk ciptaan Tuhan diwujudkan.

Leave a comment